Sebelumnya saya minta like fanspage ini dulu ya [[Hadits Nabi MUHAMMAD SAW]]
Berikut adalah kumpulan 40 hadits Nabi Muhammad SAW. hadits-hadits ini disebut hadits qudsi yang telah dihimpun oleh Dr. Ezzudin Ibrahim. Hadits Qudsi adalah hadits yang berisi firman Allah SWT (makna hadist ini adalah dari Allah SWT), sedangkan kalimatnya adalah dengan redaksi Rasulullah saw.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ
Hadits Ke – 1
Diriwayatkan dari Abi Hurairah r.a,
dia berkata; telah bersabda Rasulullah saw “Ketika Allah menetapkan
penciptaan makhluk, Dia menuliskan dalam kitab-Nya ketetapan untuk
diri-Nya sendiri: Sesungguhnya rahmat-Ku (kasih sayangku) mengalahkan
murka-Ku” (diriwayatkan oleh Muslim begitu juga oleh al-Bukhari, an-Nasa-i dan Ibnu Majah)
Hadits Ke – 2
Diriwayatkan dari Abi Hurairah r.a.,
bahwasanya Nabi saw bersabda, telah Berfirman Allah ta’ala: Ibnu Adam
(anak-keturunan Adam/umat manusia) telah mendustakanku, dan mereka tidak
berhak untuk itu, dan mereka mencelaku padahal mereka tidak berhak
untuk itu, adapun kedustaannya padaku adalah perkataanya, “Dia tidak
akan menciptakankan aku kembali sebagaimana Dia pertama kali
menciptakanku (tidak dibangkitkan setelah mati)”, aadpun celaan mereka
kepadaku adalah ucapannya, “Allah telah mengambil seorang anak,
(padahal) Aku adalah Ahad (Maha Esa) dan Tempat memohon segala sesuatu (al-shomad), Aku tidak beranak dan tidak pula diperankkan, dan tidak ada bagiku satupun yang menyerupai”. (Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan begitu juga oleh an-Nasa-i)
Hadits Ke – 3
Diriwayatkan dari Zaid bin Khalid
al-Juhniy r.a, beliau berkata, Rasulullah saw memimpin kami shalat
shubuh di Hudaibiyah, diatas bekas hujan yang turun malamnya, tatkala
telah selesai, Nabi saw menghadap kepada manusia (jama’ah para
shahabat), kemudian beliau bersabda, “Tahukah kalian apa yang telah
difirmankan Tuhan kalian?”, (para sahabat) berkata, “Allah dan Rasul-Nya
lebih mengetahui”, Rasulullah bersabda, “(Allah Subhanahu wa ta’ala
berfirman) Pagi ini ada sebagian hamba-Ku yang beriman kepada-Ku dan ada
yang kafir, adapun orang yang mengatakan, ‘kami telah dikaruniai hujan
sebab keutamaan Allah (fadlilah Allah) dan kasih sayang-Nya
(rahmat-Nya), maka mereka itulah yang beriman kepada-Ku dan kafir kepada
bintang – bintang’; dan adapun yang berkata, ‘kami telah dikaruniai
hujan sebab bintang ini dan bintang itu, maka mereka itulah yang kafir
kepada-Ku dan beriman kepada bintang – bintang’ ”. (Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan begitu juga oleh an-Nasa-i)
Hadits Ke – 4
Diriwayatkan dari Abi Hurairah r.a,
beliau berkata, telah bersabda Rasulullah saw, “Allah Telah
Berfirman,’Anak – anak adam (umat manusia) mengecam waktu; dan aku
adalah (Pemilik) Waktu; dalam kekuasaanku malam dan siang’ ” (Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan begitu juga Muslim.)
Hadits Ke – 5
Diriwayatkan dari Abi Hurairah r.a,
beliau berkata, Telah bersabda Rasulullah saw “Telah berfirman Allah
tabaraka wa ta’ala (Yang Maha Suci dan Maha Luhur), Aku adalah Dzat Yang
Maha Mandiri, Yang Paling tidak membutuhkan sekutu; Barang siapa
beramal sebuah amal menyekutukan Aku dalam amalan itu, maka Aku
meninggalkannya dan sekutunya” (Diriwayatkan oleh Muslim dan begitu juga oleh Ibnu Majah)
Hadits Ke – 6
Diriwayatkan dari Abi Hurairah r.a,
beliau berkata, Aku telah mendengar Rasulullah saw bersabda,
“Sesungguhnya salah seorang yang pertama di hisab di hari kiamat adalah
seorang lakilaki yang mati syahid (gugur dalam peperangan); kemudian
disebutkan baginya semua kenikmatan-kenikmatan yang diberikan kepadanya,
dan dia mebenarkannya. Kemudia Allah Subhanahu wa ta’ala bertanya
kepadanya, ‘Apa yang kamu kerjakan dengan nikmat itu?’, lelaki itu
menjawab, ‘Aku berperang untuk-Mu hingga aku syahid’; Allah menjawab,
“Kamu berdusta, (akan tetapi sesungguhnya) engkau berperang agar orang
menyebutmu pemberani, dan (orang – orang) telah menyebutkan demikian
itu, kemudian diperintahkan (malaikat) agar dia diseret di atas wajahnya
hingga sampai di neraka dan dilemparkan kedalamnya”. Dan (selanjutnya
adalah) seorang laki – laki yang mempelajari ilmu dan mengamalkannya
serta dia membaca al-Quran, kemudian dia didatangkan, kemudian
disebutkan nikmat – nikmat yang diberikan kepadanya dan dia
membenarkannya. Kemudian Allah bertanya, ‘Apa yang kamu kerjakan dengan
nikmat – nikmat itu?’ lelaki itu menjawab, ‘Aku mencari ilmu dan
engamalkannya/mengajarkannya, dan aku membaca al-Quran karena-Mu’.
Allah berfirman, “kamu berdusta, (akan tetapi) kamu mencari ilmu itu
agar disebut sebagai ‘alim (orang yang berilmu), dan kamu membaca
al-Quran agar orang menyebutmu qari’, dan kamu telah disebut demikian
itu (alim & qari’)” kemudian diperintahkan (malaikat) kepadanya,
agar dia diseret di atas wajahnya hingga sampai di neraka dan di
masukkan kedalam neraka” Dan (selanjutnya) seorang laki – laki yang
diluaskan (rizkinya) oleh Allah. Dan dikaruniai berbagai harta kekayaan.
Kemudian dia dihadapkan, dan disebutkan nikmat – nikmat yang diberikan
kepadanya, dan dia membenarkannya. Kemudia Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,
“Apa yang kamu kerjakan dengan nikmat – nikmat itu?”, lelaki itu
menjawab, “Tidaklah aku meninggalkan jalan yang aku cintai selain aku
menginfakkan hartaku untuk-Mu”; Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,
“Kamu berdusta, tetapi kamu melakukan itu semua agar orang menyebutmu
dermawan, dan kamu telah disebut demikian”. Kemudian diperankkan
(malaikat) kepadanya, agar dia diseret di atas wajahnya, hingga sampai
dineraka dan dimasukkan kedalam neraka. (HR. Muslim dan begitu juga at-Tirmidzi dan an-Nasai)
Hadits Ke – 7
Diriwayatkan dari Uqbah bin Amir
r.a., beliau berkata, aku mendengar Rasulullah saw bersabda, “Tuhanmu
bangga terhadap seorang pengembala kambing, yang berada di atas
gunung/bukit, dia mengumandangkan adzan untuk sholat dan mengerjakan
sholat, kemudian Allah ‘azza wa jalla (Yang Maha Perkasa dan Maha Luhur)
berfirman, ‘Lihatlah hambaku ini, dia mengumandangkan adzan dan
menegakkan sholat (iqomat) karena takut kepada-Ku, maka sesungguhnya Aku
telah mengampuni hambaku ini, dan Aku akan memasukkannya kedalam
surga’” (Diriwayatkan oleh an – Nasai dengan sanad yang shahih.)
Hadits Ke – 8
Diriwayatkan dari Abi Hurairah r.a.
Bahwasanya nabi saw bersabda, “Barangsiapa mengerjakan sholat dengan
tanpa mebaca, di dalam sholatnya, umm al-Quran (surah al-Fatihah), maka
sholatnya kurang (diucapkan beliau tiga kali, sebagai penegasan), tidak
sempurnalah sholatnya.” kemudian disampaikan kepada Abi Hurairah,
sesungguhnya kami berada di belakang imam, maka beliau berkata, bacalah
dengannya (ummum Quran) untuk dirimu sendiri (sebagai makmum tetap
membaca al-fatihah), karena sesungguhnya aku mendengar Rasulullah saw
bersabda, “Allah ‘azza wa jalla berfirman, ‘Aku membagi sholat antara
Aku dan hamba-Ku menjadi dua bagian. Dan bagi hamba-Ku apa yang dia
mohonkan, maka ketika hambaku berkata (Segala Puji Hanya Bagi Allah,
Tuhan semesta alam) Allah ‘azza wa jalla berfirman, Hambaku telah
memuji-Ku, dan ketika seorang hamba berkata, (Yang Maha Pemurah lagi
Maha Penyayang) Allah ‘azza wa jalla berfirman, ‘Hambaku telah
memujiku’, dan ketika seorang mengucapkan, (Yang Menguasai di Hari
Pembalasan), Allah berfirman, ‘Hambaku telah memuliakan Aku’ – dan (Abu
Hurairah) pernah mengatakan (dengan redaksi), ‘Hambaku telah berserah
diri kepadaku’, dan ketika seseorang berkata, (Hanya kepada Engkau kami
menyembah dan hanya kepada Engkau kami memohon pertolongan), Allah
Subhanahu wa ta’ala berfirman, ‘ini adalah bagian-Ku dan bagian
hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku apa yang dimintanya’, dan ketika seseorang
berkata,: (Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) Jalan orang-orang
yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang
dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. ), Allah Subhanahu wa
ta’ala berfirman, ‘Ini adalah bagi hambaku, dan bagi hambaku apa yang
dia pinta ‘ ” (diriwayatkan oleh Imam Muslim, dan begitu juga oleh
Imam Malik, Imam Tirmidzi, dan ImamAbu Dawud, Imam Nasai dan Imam Ibnu
Majah)
Hadits Ke – 9
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a.,
beliau berkata, telah bersabda Rasulullah , “Sesungguhnya perkara/amal
seorang hamba yang dihisab pertama kali adalah shalatnya. Seandainya
(shalatnya) baik, maka benar-benar paling beruntung dan paling sukses,
dan seandainya (sholatnya) buruk, maka dia benar-benar akan kecewa dan
merugi, dan seandainya kurang sempurna shalat fardlunya, Allah ‘azza wa
jalla berfirman, ‘lihatlah apakah bagi hambaku ini (ada amal) sholat
sunnah (mempunyai sholat sunnah) yang bisa menyempurnakan sholat
fardlunya,’ kemudian begitu juga terhadap amal-amal yang lainnya juga
diberlakukan demikian ” (Hadits diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, dan begitu juga oleh Abu Dawud dan Imam An-Nasai dan Ibn Majah serta Imam Ahmad.)
Hadits Ke – 10
Diriwayatkan dari Abi Hurairah
r.a., dari Nabi saw, beliau bersabda, ”Allah Azza wa Jalla berfirman,
‘Puasa itu untukku, dan Aku yang akan memberikan ganjarannya, disebabkan
seseorang menahan syahwatnya dan makannya serta minumnya karena-Ku, dan
puasa itu adalah perisai, dan bagi orang yang berpuasa dua kebahagiaan,
yaitu kebahagian saat berbuka, dan kebahagiaan ketika bertemu dengan
Tuhannya, dan bau mulut orang yang berpuasa lebih harum disisi Allah,
daripada bau minya misk/kesturi’ ” (Hadits riwayat al-Bukhari, dan begitu juga oleh imam Muslim, dan Imam Malik, dan Tirmidzi dan an-Nasai serta Ibnu Majah.)
Hadits Ke – 11
Diriwayatkan dari Abi Hurairah r.a,
sesungguhnya Rasulullah saw bersabda, “Allah Subhanahuwa ta’ala
berfirman, berinfaklah wahai anak adam, (jika kamu berbuat demikian) Aku
memberi infak kepada kalian”. (Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan begitu juga oleh Imam Muslim)
Hadits Ke – 12
Diriwayatkan dari Abu Mas’ud
al-Anshari r.a., beliau berkata, telah bersabda Rasulullah , saw “Ada
seorang lelaki sebelum kalian yang dihisab, dan tidak ditemukan satupun
kebaikan ada padanya kecuali bahwa dia adalah orang yang banyak bergaul
dengan manusia, dan dia orang yang lapang(berkecukupan), serta dia
memerintahkan kepada pegawai-pegawainya untuk membebaskan orang-orang
yang kesulitan (dari membayar hutang), kemudian Rasulullah bersabda,
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,’Kami *(Allah) lebih berhak untuk
berbuat itu daripada dia, (oleh karena itu) bebaskan dia’ ” (Hadits
riwayat Muslim, begitujuga oleh al-Bukhari dan an-Nasai.)
Hadits Ke – 13
Diriwayatkan dari ‘Adiy ibn Hatim
r.a., beliau berkata, ketika aku sedang berada disamping Rasulullah saw,
kemudian datanglah dua orang laki-laki, salah satunya mengadukan
tentang kemiskinan, dan lelaki yang lainnya mengadukan tentang
perampokan di jalan, kemudian Rasulullah saw bersabda, “Adapun mengenai
perampokan, sesungguhnya kelak dalam waktu yang tidak lama, akan datang
suatu masa, ketika sebuah kafilah tidak memerlukan pengawal saat menuju
Makkah, dan adapun tentang kemiskinan, tidak akan datang hari Kiamat,
(sehingga datang masa dimana) seorang diantara kalian berdiri untuk
mencari orang yang mau menerima sedekah, namun tidak dapat menemukan
seorangpun yang mau menerimanya, kemudian (dihari kiamat) setiap orang
diantara kalian akan berdiri dihadapan Allah, yang tidak ada diantaranya
dan Allah hijab/tabir, dan tidak pula ada penerjemah yang
menerjemahkan/juru bicara untuk orang tersebut, kemudian Allah Subhanahu
wa ta’ala berfirman, ‘bukankah Aku telah memberimu harta?’ kemudian
orang itu menjawab, ‘benar’, kemudian Allah Subhanahu wa ta’ala
berfirman, ‘bukankah telah aku utus kepadamu seorang Rasul? ‘, lalu
orang itu menjawab, ‘benar’, kemudian ia melihat ke arah kanannya, maka
ia tidak mendapati kecuali Neraka, kemudian dia melihat ke arah kirinya,
dan tidak mendapati kecuali Neraka. Maka jagalah diri-diri kalian dari
api Neraka, meskipun dengan (bersedakah) separuh buah kurma, dan jika
dia tidak mendapatinya (kurma/barang untuk bersedekah) maka
(bersedahlah) dengan perkataan yang baik” (Hadits diriwayatkan oleh Imam Bukhari.)
Hadits Ke – 14
Diriwayatkan dari Abu Hurairah
r.a., bahwasanya Nabi saw bersabda, sesungguhnya Allah tabaaraka wa
ta’ala (Maha Memberkati dan Maha Tinggi) memiliki banyak malaikat yang
selalu mengadakan perjalanan yang jumlahnya melebihi malaikat pencatat
amal, mereka senantiasa mencari majelis-majelis dzikir. Apabila mereka
mendapati satu majelis dzikir, maka mereka akan ikut duduk bersama
mereka dan mengelilingi dengan sayap-sayapnya hingga memenuhi jarak
antara mereka dengan langit dunia. Apabila para peserta majelis telah
berpencar mereka naik menuju ke langit. Beliau melanjutkan: Lalu Allah
Yang Maha Mulia lagi Maha Agung menanyakan mereka padahal Dia lebih
mengetahui daripada mereka: Dari manakah kamu sekalian? Mereka menjawab:
Kami datang dari tempat hamba-hamba-Mu di dunia yang sedang mensucikan
[Tasbih], mengagungkan [Takbir], membesarkan [Tahlil], memuji [Tahmid]
dan memohon kepada Engkau. Allah bertanya lagi: Apa yang mereka mohonkan
kepada Aku? Para malaikat itu menjawab: Mereka memohon surga-Mu. Allah
bertanya lagi: Apakah mereka sudah pernah melihat surga- Ku? Para
malaikat itu menjawab: Belum wahai Tuhan kami. Allah berfirman: Apalagi
jika mereka telah melihat surga-Ku? Para malaikat itu berkata lagi:
Mereka juga memohon perlindungan kepada-Mu. Allah bertanya: Dari apakah
mereka memohon perlindungan-Ku? Para malaikat menjawab: Dari neraka-Mu,
wahai Tuhan kami. Allah bertanya: Apakah mereka sudah pernah melihat
neraka-Ku? Para malaikat menjawab: Belum. Allah berfirman: Apalagi
seandainya mereka pernah melihat neraka-Ku? Para malaikat itu
melanjutkan: Dan mereka juga memohon ampunan dari-Mu. Beliau bersabda,
kemudian Allah berfirman: Aku sudah mengampuni mereka dan sudah
memberikan apa yang mereka minta dan Aku juga telah memberikan
perlindungan kepada mereka dari apa yang mereka takutkan. Beliau
melanjutkan lagi lalu para malaikat itu berkata: Wahai Tuhan kami! Di
antara mereka terdapat si Fulan yaitu seorang yang penuh dosa yang
kebetulan lewat lalu duduk ikut berdzikir bersama mereka. Beliau
berkata, lalu Allah menjawab: Aku juga telah mengampuninya karena mereka
adalah kaum yang tidak akan sengsara orang yang ikut duduk bersama
mereka. (Hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim, begitu juga oleh Imam Bukhari at-Tirmidzi dan an-Nasa’i.)
Hadits Ke – 15
Diriwayatkan dari Abu Hurairah
r.a., beliau berkata, telah bersabda Rasulullah saw “Telahberfirman
Allah Subhanahu wa ta’ala, ‘Aku adalah sebagaimana prasangka hambaku
kepadaku,dan Aku bersamanya ketika dia mengingatku, dan jika hambaku
mengingatku dalam sendirian,maka Aku mengingatnya dalam diri-Ku sendiri,
dan jika dia mengingatku di dalam sebuahkelompok/jama’ah, (maka) Aku
mengingatnya dalam kelompok yang lebih baik dari kelompoktersebut, dan
jika dia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta,
dan jikadia mendekat kepadaku sehasta, Aku mendekat kepadanya satu depa,
dan jika dia mendatangikudengan berjalan, Aku mendatanginya dengan
berjalan cepat’ ”(Hadits diriwayatkan oleh Imam Bukhari, begitu juga oleh Imam Muslim, Imam Tirmidzi danImam Ibnu Majah.)
Hadits Ke – 16
Diriwayatkan oleh Ibn ‘Abbas
r.anhumaa, dari Nabi saw Sesungguhnya Allah menulis semuakebaikan dan
keburukan. Barangsiapa berkeinginan berbuat kebaikan, lalu dia tidak
melakukannya, Alloh menulis di sisiNya pahala satu kebaikan sempurna
untuknya. Jika dia berkeinginan berbuat kebaikan, lalu dia melakukannya,
Alloh menulis pahala sepuluh kebaikan sampai 700 kali, sampai berkali
lipat banyaknya. Barangsiapa berkeinginan berbuat keburukan, lalu dia
tidak melakukannya, Alloh menulis di sisiNya pahala satu kebaikan
sempurna untuknya. Jika dia berkeinginan berbuat keburukan, lalu dia
melakukannya, Alloh menulis satu keburukan saja. (Hadits riwayat Bukhari
dan Muslim.)
Hadits Ke – 17
Dari Abu Dzar Al Ghifari
radhiallahuanhu dari Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam
sebagaimana beliau riwayatkan dari Rabbnya Azza Wajalla bahwa Dia
berfirman : Wahai hambaku, sesungguhya aku telah mengharamkan
kezaliman atas diri-Ku dan Aku telah menetapkan haramnya (kezaliman itu)
diantara kalian, maka janganlah kalian saling berlaku zalim. Wahai
hambaku semua kalian adalah sesat kecuali siapa yang Aku beri hidayah,
maka mintalah hidayah kepada-Ku niscaya Aku akan memberikan kalian
hidayah. Wahai hambaku, kalian semuanya kelaparan kecuali siapa yang aku
berikan kepadanya makanan, maka mintalah makan kepada-Ku niscaya Aku
berikan kalian makanan. Wahai hamba-Ku, kalian semuanya telanjang
kecuali siapa yang aku berikan kepadanya pakaian, maka mintalah pakaian
kepada-Ku niscaya Aku berikan kalian pakaian. Wahai hamba-Ku kalian
semuanya melakukan kesalahan pada malam dan siang hari dan Aku
mengampuni dosa semuanya, maka mintalah ampun kepada- Ku niscaya akan
Aku ampuni. Wahai hamba-Ku sesungguhnya tidak ada kemudharatan yang
dapat kalian lakukan kepada-Ku sebagaimana tidak ada kemanfaatan yang
kalian berikan kepada- Ku. Wahai hamba-Ku seandainya sejak orang pertama
diantara kalian sampai orang terakhir, dari kalangan manusia dan jin
semuanya berada dalam keadaan paling bertakwa diantara kamu, niscaya hal
tersebut tidak menambah kerajaan-Ku sedikitpun . Wahai hamba-Ku
seandainya sejak orang pertama diantara kalian sampai orang terakhir,
dari golongan manusia dan jin diantara kalian, semuanya seperti orang
yang paling durhaka diantara kalian, niscaya hal itu tidak mengurangi
kerajaan-Ku sedikitpun juga. Wahai hamba-Ku, seandainya sejak orang
pertama diantara kalian sampai orang terakhir semunya berdiri di sebuah
bukit lalu kalian meminta kepada-Ku, lalu setiap orang yang meminta Aku
penuhi, niscaya hal itu tidak mengurangi apa yang ada pada-Ku kecuali
bagaikan sebuah jarum yang dicelupkan di tengah lautan. Wahai hamba-Ku,
sesungguhnya semua perbuatan kalian akan diperhitungkan untuk kalian
kemudian diberikan balasannya, siapa yang banyak mendapatkan kebaikan
maka hendaklah dia bersyukur kepada Allah dan siapa yang menemukan
selain (kebaikan) itu janganlah mencela kecuali dirinya. (Diriwayatkan
oleh Imam Muslim, begitu juga oleh Imam Tirmidzi dan Imam Ibn Majah)
Hadits Ke – 18
Diriwayatkan dari Abu Hurairah
r.a., beliau berkata, telah bersabda Rasulullah saw, sesungguhnya Allah
Azza wa Jalla kelak dihari kiamat akan berfirman, “Wahai anak cucu Adam,
aku sakit dan kamu tidak menjengukku”, ada yang berkata, “Wahai
Tuhanku, bagaimana kami menjenguk-Mu sedangkan Engkau adalah Tuhan
Semesta Alam”, Allah berfirman, “Tidakkah engkau tahu, sesungguhnya
hambaku yang bernama Fulan sakit, dan kamu tidak menjenguknya?
Tidakkah engkau tahu, sesungguhnya jika kamu menjenguknya, engkau akan
mendapatiku didekatnya. Wahai anak cucu adam, aku meminta makanan
kepadamu, namun kamu tidak memberiku makanan kepada-Ku”, ada yang
berkata, “Wahai Tuhanku, bagaimana kami dapat memberi makan kepada-Mu
sedangkan Engkau adalah Tuhan Semesta Alam?” Allah Subhanahu wa ta’ala
berfirman, “Tidakkah engkau tahu, sesungguhnya hambaku fulan meminta
makanan, dan kemudian kalian tidak memberinya makanan? Tidakkah engkau
tahu, seandainya engkau memberinya makanan, benar-benar akan kau dapati
perbuatan itu di sisi-Ku. Wahai anak cucu adam, Aku meminta minum
kepadamu, namun engkau tidak memberi-Ku minum” , ada yang berkata,
“Wahai Tuhanku, bagaimana kami memberi minum kepada-Mu sedangkan Engkau
adalah Tuhan Semesta Alam?” Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,
“Seorang hambaku yang bernama fulan meminta minum kepadamu,
namun tidak engkau beri minum, tidakkah engkau tahu, seandainya engkau
memberi minum kepadanya, benar – benar akan kau dapati (pahala) amal itu
di sisi-Ku” (Hadist diriwayatkan oleh Muslim.)
Hadits Ke – 19
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a,
beliau berkata, Rasulullah saw bersabda, “Allah ‘Azza wa Jalla
berfirman, ‘Kesombongan adalah seledangku, dan keagungan adalah
kain(sarung)ku, barangsiapa bersaing (turut memiliki) dalam salah satu
dari kedua hal tersebut, maka benar-benar akan aku lemparkan dia di
dalam neraka’ ” (Hadist diriwayatkan oleh Abu Dawud, begitu juga oleh Ibn Majah dan Imam Ahmad, dengan sanad yang shahih.)
Hadits Ke – 20
Dari Abu Hurairah r.a., bahwasannya
Rasulullah saw telah bersabda, “pintu – pintu surga dibuka pada hari
senin dan hari kamis, maka diampunilah setiap hamba yang tidak
mensekutukan Allah dengan sesuatu apapun, kecuali seorang laki-laki yang
diantaranya dan saudaranya bermusuhan, maka dikatakan kepadanya,
tundalah hingga keduanya berdamai, tundalah hingga keduanya berdamai,
tundalah hingga keduanya berdamai ”. (hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim, begitu juga oleh Imam Malik dan Abu Dawud.)
Hadits Ke – 21
Dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi
saw, beliu bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Ada tiga jenis orang yang
Aku menjadi musuh mereka pada hari qiyamat, seseorang yang bersumpah
atas namaku lalu mengingkarinya, seseorang yang menjual orang yang telah
merdeka lalu memakan (uang dari) harganya dan seseorang yang
memperkerjakan pekerja kemudian pekerja itu menyelesaikan pekerjaannya
namun tidak dibayar upahnya” (Hadits diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan begitu juga Imam Ibnu Majah dan Imam Ahmad.)
Hadits Ke – 22
Diriwayatkan dari Abu Sa’id r.a., beliau berkata, Rasulullah saw telah bersabda, ““Janganlah
salah seorang mencela dirinya sendiri.” Mereka bertanya, “Wahai
Rasulullah, bagaimana seseorang mencela dirinya sendiri?” Beliau
menjawab: “Dia melihat perkara Allah diperbincangkan, lalu dia tidak
mengatakan (pembelaan) kepadanya, maka Allah ‘azza wajalla akan berkata
kepadanya kelak di hari Kiamat; ‘Apa yang mencegahmu untuk mengatakan
begini dan begini! ‘ lalu ia menjawab, ‘Saya takut terhadap manusia’.
Maka Allah pun berfirman: ‘Aku lebih berhak untuk kamu takuti’.” (Hadits diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah dengan sanad yang shahih.)
Hadits Ke – 23
Dari Abi Hurairah r.a, beliau
berkata, telah bersabda Rasulullah saw, sesungguhnya Allah tabaaraka wa
ta’aala berfirman di hari kiamat, “Dimanakah orang – orang yang saling
mencintai karena-Ku, dihari ini (kiamat) aku menaungi mereka dalam
naunganku, dihari dimana tidak ada naungan kecuali naunganku” (Hadits riwayat Bukhari, dan begitu juga diriwayatkan oleh Imam Malik.)
Hadits Ke – 24
Diriwayatkan dari Abu Hurairah
r.a., beliau berkata, Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya jika Allah
mencintai seorang hamba, Dia memanggil Jibril dan berfirman,
‘Sesunguhnya aku mencintai fulan, maka cintailah dia.’”, Rasulullah
selanjutnya bersabda, maka Jibril pun mencintainya, kemudian Jibril
menyeru penduduk langit, “Sesungguhnya Allah mencintai fulan, maka
cintailah dia”, maka para penghuni langit pun mencintainya, selanjutnya
Rasulullah saw bersabda, “dan kemudian dibumi diapun menjadi orang yang
diterima”. Dan ketika Allah membenci seorang hamba, maka Dia memanggil
Jibril dan kemudian berfirman, “Sesungguhnya aku membenci si fulan, maka
bencilah dia”, maka Jibril pun membenci si Fulan, kemudia Jibril
menyeru penduduk langit, “sesungguhnya Allah membenci si fulan, maka
bencilah dia”, Rasulullah saw melanjutkan, “maka penduduk langitpun
membenci fulan, kemudian diapun dibenci di bumi”. (Hadits riwayat Muslim, dan begitu juga oleh Imam Bukhari, Malik, dan Imam Tirmidzi.)
Hadits Ke – 25
Diriwayatkan dari Abu Hurairah
r.a., beliau berkata, telah bersabda Rasulullah saw, sesungguhnya Allah
‘azza wa jalla berfirman, “Siapa yang memusuhi seorang
kekasihku, maka Aku menyatakan perang kepadanya, dan tiada mendekat
kepadaku seorang hambaku, dengan sesuatu yang lebih kusukai daripada
melaksanakan kewajibannya, dan selalu hambaku mendekat kepadaku dengan
melakukan sunah – sunah sehingga Aku sukai, maka apabila Aku telah kasih
kepadanya, Akulah yang menjadi pendengarannya, dan penglihatannya, dan
sebagai tangan yang digunakannya dan kaki yang dijalankannya, dan
apabila ia memohon kepadaku pasti kukabulkan dan jika perlindung
kepadaku pasti kulindungi” (Hadits riwayat Bukhari.)
Hadits Ke – 26
Diriwayatkan dari Abi Umamah r.a.,
dari Nabi saw, beliau bersabda, Allah Azza Wa Jalla berfirman,
Sesungguhnya wali-wali (para kekasih) yang terbaik menurutku adalah
seorang mukmin yang ringan kondisinya, punya bagian dari shalat,
menyembah Tuhannya dengan baik, menaati-Nya saat sepi (dalam keadaan
sirri/tersembunyi), tidak dikenali orang dan tidak ditunjuk dengan jari,
rizkinya pas-pasan (hanya cukup bagi dirinya sendiri) lalu ia bersabar
atas hal itu”. Setelah itu beliau SAW mengetuk-ngetukkan tangan beliau,
kemudian beliau bersabda, “Kematiannya dipercepat, sedikit wanita yang
menangisi dan sedikit harta peninggalanya.” (Hadits riwayat at-Tirmidzi, dan begitu juga ima Ahmad dan Ibnu Majah, dengan sanad hasan.)
Hadits Ke – 27
Dari Masyruq, beliau berkata: kami
bertanya – atau aku bertanya – kepada Abdullah – maksudnya adalah
Abdullah Ibn Mas’ud – mengenai ayat berikut: Janganlah kamu mengira
bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu
hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezeki. (Ali-Imran:169). Ibnu
Abbas berkata, ketahuilah sesunguhnya aku benar – benar telah
menanyakan ayat tersebut (kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم), maka
beliau bersabda, “ruh-ruh mereka didalam burung-burung berwarna hijau
yang memiliki pelita-pelita yang tergantung di ‘arasy, (ruh mereka)
terbang ke surga sesuai kehendak mereka, dan kemudian kembali ke pelita,
kemudian Tuahan mereka mendatangi mereka dan berfirman, ‘Apakah ada
sesuatu yang kalian inginkan?’, mereka menjawab, ‘adakah lagi yang kami
inginkan, sedangkan kami bebas terbang ke surga sekehendak kami’, dan
hal tersebut ditanyakan kepada mereka tiga kali, dan ketika mereka
menyadari bahwa mereka tidak akan ditinggalkan (tidak ditanya lagi)
hingga mereka meminta sesuatu, mereka selanjutnya berkata, ‘Wahai Tuhan
kami, kami berharap kiranya Engkau kembalikan ruh kami ke dalam jasad
kami, hingga kami terbunuh kembali di jalan-Mu untuk kedua kalinya’,
tatkala Allah melihat bahwa mereka tidak memiliki hajat/keinginan lain
lagi, maka mereka ditinggalkan (tidak ditanya lagi)”. (Diriwayatkan oleh Muslim, begitu juga oleh at-Tirmidzi, an-Nasai dan Ibnu Majah.)
Hadits Ke – 28
Dari Jundub ibn Abdillah r.a.,
beliau berkata, telah bersabda Rasulullah saw , “Terdapat seseorang
laki-laki dari orang-orang sebelummu yang memiliki luka, kemudian dia
mengambil pisau dan melukai tanganya, maka darahnya pun terus mengalir
keluar hingga dia meninggal, Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,
‘hambaku telah bergegas menemuiku karena ulahnya, maka aku haramkan
baginya surga ‘” (Hadits diriwayatkan oleh Imam Bukhari.)
Hadits Ke – 29
Dari Abu Hurairah r.a.,
sesungguhnya Rasululah saw bersabda, Allah Subhanahu wa ta’ala telah
berfirman, ‘Tidak ada bagi hambaku yang beriman balasan dari-Ku, ketika
aku ambil orang yang saling dia sayangi (kekasihnya) dari penduduk
dunia, kemudian dia mengharapkan keridhaan Allah (balasan pahala dari
Alah), kecuali (pasti akan Ku balas dengan) surga’. (Diriwayatkan oleh Bukhari.)
Hadits Ke – 30
Diriwayatkan dari Abu Hurairah
r.a., bahwa Rasulullah saw bersabda, Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,
“Ketika hambaku menyukai untuk bertemu denganku, akupun senang untuk
bertemu dengannya, dan ketika hambaku benci untuk bertemu denganku,
akupun benci bertemu dengannya” (diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Malik.). (Dan didalam riwayat Imam Muslim, yang menjelaskan makna hadits tersebut):
dari ‘Aisyah r.anha, beliau berkata, telah bersabda Rasulullah saw:
barangsiapa senang bertemu dengan Allah, Allah pun juga senang bertemu
dengannya, dan barangsiapa yang benci bertemu dengan Allah, Allah pun
juga benci bertemu dengannya. Aku (‘Aisyah r.a) pun bertanya, “Wahai
Nabi Allah, aku membenci mati ? kita semua membenci kematian”,
Rasulullah saw bersabda, “Tidak demikian (maksudnya), akan tetapi,
seorang mukmin ketika diberikan kabar gembira dengan rahmat Allah,
keridloan-Nya dan surga-Nya, maka dia pun senang bertemu dengan Allah,
dan Allah pun senang bertemu dengannya, sedangkan orang kafir, ketika
diberitakan kepada mereka dengan adzab Allah, dan murka-Nya maka mereka
benci bertemu dengan Allah, dan Allah pun juga benci bertemu dengan
mereka”.
Hadits Ke – 31
Diriwayatkan dari Jundub r.a.,
bahwa Rasulullah saw diberitakan bahwa seseorang berkata, “Demi Allah,
Allah tidak akan mengampuni fulan”, dan sesungguhnya Allah Subhanahu wa
ta’ala berfirman, “siapakah yang telah bersumpah dengan nama-Ku, bahwa
aku tidak akan mengampuni fulan, sesungguhnya aku benar-benar mengampuni
fulan, dan Aku membatalkan amal-amalmu”, atau seperti perkataan/sabda
yang serupa kalimat tersebut. (Hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim.)
Hadits Ke – 32
Diriwayatkan dari Abu Hurairah
r.a., dari Nabi saw, beliau bersabda, seorang laki-laki yang telah
berbuat melampau batas atas dirinya sendiri, maka ketika ajalnya akan
datang, dia berwasiat kepada anaknya, kemudian dia berwasiat: Ketika aku
telah mati, bakarlah (jasad) aku, kemudian hancurkanlah sampai halus,
selanjutnya sebarkanlah abu (jasad) ku di udara di laut, karena, demi
Allah seandainya Allah menetapkan kepadaku untuk mengadzabku, Dia akan
mengadzabku dengan adzab yang belum pernah ditimpakan kepada seorangpun
(selainku). Maka mereka melakukan apa yang diwasiatkan kepadanya.
Kemudian Allah berfirman kepada bumi, Kumpulkanlah apa yang telah kamu
ambil, maka ketika lelaki itu berdiri (dibangkitkan kembali),
selanjutnya Allah berfirman, “Apa yang mendorongmu untuk melakukan
perbuatan tersebut?”, lelaki itu menjawab, “karena aku takut ( خشي )
kepada-Mu wahai Tuhanku, (dalam kalimat lain: karenat aku takut
kepada-Mu dengan menggunakan خائف )”. maka Allah pun mengampuni lakilaki
tersebut disebabkan hal tersebut (karena rasa takut kepada Allah). (Diriwayatkan oleh Muslim, dan begitu juga oleh Imam Bukhari, an-Nasa’i dan Ibn Majah.)
Hadits Ke – 33
Diriwayatkan dari Abu Hurairah
r.a., dari Nabi saw, salah satu dari yang di wahyukan dari Tuhannya
‘Azza wa Jalla, adalah sabdanya, “telah berbuat dosa seorang hamba
dengan suatu perbuatan maksiat/dosa, kemudian dia berkata, Ya Tuhanku
ampunilah bagiku dosaku. Maka Allah tabaraka wa ta’ala berfirman,
‘hambaku telah berbuat dosa dengan suatu perbuatan dosa, dan dia
mengetahui bahwa Tuhannya maha mengampuni dosa dan menghukum perbuatan
dosa.’, kemudian hamba tersebut berbuat dosa kembali, dan kemudian
berdoa (lagi) yaitu: Tuhanku, ampunilah bagiku dosaku. Maka Allah
tabaraka wa ta’ala berfirman, ‘hambaku melakukan perbuatan dosa, dan dia
mengetahui bahwa Tuhannya mengampuni dosa dan mengadzab perbuatan
dosa’. Kemudian hamba tersebut berbuat dosa kembali, dan kemudian berdoa
kembali yaitu: Tuhanku, ampunilah bagiku dosaku, maka Allah tabaraka wa
ta’ala berfirman, ‘hambaku telah berbuat dosa, dan dia tahu , dia
memiliki Tuhan yang Mengampuni dosa dan mengadzab perbuatan dosa.
Lakukanlah apa yang kamu kehendaki, karena aku benar-benar telah
mengampunimu’ ”. (Hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim, dan begitu juga oleh Imam Bukhari.)
Hadits Ke – 34
Diriwayatkan dari Anas r.a., beliau
berkata, aku mendengar Rasulullah saw bersabda, Allah Subhanahu wa
ta’ala berfirman, “Wahai anak cucu Adam, sesungguhnya bagimu apa yang
kamu pintakan kepadaku dan kamu mohonkankepadaku, aku mengampunimu atas
apa yang ada padamu dan aku tidak memperdulikannya (berapa besar dan
banyak dosa yang ada padamu), wahai anak adam, seandainya engkau datang
denga dosa-dosamu sebanyak awan di langit, kemudian engkau memohon
ampunanku, maka aku mengampunimu, wahai anak cucu Adam, sesungguhnya
seandainya engkau datang kepadaku dengan dosa sepenuh bumi, kemudian
engkau menemuiku dengan tanpa menyekutukanku sama sekali, maka kutemui
engkau dengan ampunan sejumlah itu pula”. (Hadits diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan begitu juga oleh Imam Ahmad, dan sanadnya Hasan.)
Hadits Ke – 35
Diriwayatkan dari Abu Hurairah
r.a., bahwa Rasulullah saw bersabda, Tuhan kita Subhanahu wa ta’ala
setiap malam turun ke langit dunia ketika sepertiga malam terakhir,
kemudian berfirman, “Barangsiapa berdoa kepadaku, akan aku kabulkan, dan
barangsiapa meminta kepadaku, maka akan aku beri, dan barangsiapa
memohon ampunanku, maka aku ampuni”. (Hadits diriwayatkan oleh Imam
Bukhari, begitu juga oleh Imam Muslim, Imam Malik, Imam Tirmidzi dan Abu
Dawud, dan dalam riwayat Muslim, dengan tambahan: Allah turun (di langit dunia) hingga terbitnya fajar.)
Hadits Ke – 36
Diriwayatkan dari Anas r.a., dari
Nabi saw, beliau bersabda: orang-orang yang beriman berkumpul pada hari
kiamat, kemudian berkata, “Hendaknya kita memohon pertolongan kepada
Tuhan kita”, kemudian mereka mendatangi nabi Adam dan berkata, “Engkau
adalah ayah umat manusia, Allah Subhanahu wa ta’ala telah menciptamu
dengan Tangan-Nya, dan telah bersujud kepadamu para Malaikat, dan engkau
telah Diajarkan (oleh Allah Subhanahu wa ta’ala) namanama segala
sesuatu, maka mintakanlah pertolongan bagi kita kepada Tuhanmu, sehingga
kita bias beristirahat dari tempat kita ini”, Nabi Adam menjawab, “Aku
tidak bisa menolong kalian (memintakan pertolongan kepada Allah),” dan
kemudian Nabi Adam menyebutkan kesalahankesalahannya, dan diapun merasa
malu (kepada Allah, untuk memintakan pertolongan), kemudian dia berkata,
“Pergilah menemui Nuh, karena sesungguhnya dia adalah Rasul pertama
yang diutus Allah kepada penduduk bumi”, kemudian mereka pun mendatangi
nabi Nuh, maka Nuh a.s pun menjawab, “Aku tidak bisa menolong kalian”,
kemudian dia menyebutkan kesalahannya yang mempertanyakan sesuatu yang
dia tidak ada pengetahuan tentangnya, karena itu dia merasa malu (untuk
memintakan pertolongan), kemudian Nabi Nuh berkata, “Temuilah Kekasih
Allah Yang Maha Pengasih (Khalilullah/Khalilurrahman, Nabi Ibrahim
a.s)”, merekapun menemuinya. Nabi Ibrahim pun menjawab, “Aku tidak bisa
menolong kalian”, kemudian beliau berkata, “Temuilah Musa, seogan hamba
yang Allah bercakap denganya, dan diturunkan kepadanya Taurat”,
merekapun menemui nabi Musa a.s., dan beliaupun menjawab, “Aku tidak
bisa menolong kalian”, kemudian beliau menyebutkan kesalahannya yang
telah membunuh seorang manusia untuk menyelamatkan diri yang lain. Dan
beliau merasa malu kepada Tuahnnya. Kemudian Nabi Musa berkata,
“Temuilah Isa, hamba Allah dan Rasul-Nya, kalimat Allah dan Ruhullah”,
kemudian mereka pun menemui nabi Isa a.s, Nabi Isa pun menjawab, “Aku
tidak bisa menolong kalian, temuilah Muhammad, seorang hamba Allah yang
telah diampuni dosa-dosanya baik yang telah lalu maupun yang akan
datang”, maka merekapun menemuiku (Nabi Muhammad saw), maka akupun
berangkat (menemui Allah) sehingga meminta izin kepada Tuhanku maka Dia
memberikan izin kepadaku. Dan ketika aku melihat Tuhanku, akupun jatuh
bersujud, dan Dia pun membiarkanku selama yang dikehendaki-Nya, kemudian
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, “Angkatlah kepalamu, dan mintalah,
aku akan berikan (yang kau pinta), dan berkatalah, maka perkataanmu
akan didengarkan, dan mintakanlah syafa’at dan syafa’atmu akan
dikabulkan”, maka akupun mengangkat kepalaku, dan aku memuji Allah
dengan segenap pujian yang telah Allah beritahu kepadaku, kemudian aku
memberikan syafa’at dan Allah menetapkan bagiku batasan (jumlah orang
yang dapat diberi syafa’at), kemudian mereka semua dimasukkan ke dalam
surga. Kemudian aku kembali menghadap Allah Subhanahu wa ta’ala, dan
ketika aku melihat Tuhanku (aku pun jatuh bersujud) sebagaimana
sebelumnya. Kemudian aku memberikan syafa’at dan Allah Subhanahu wa
ta’ala menetapkan bagiku batasan (jumlah orang yang diberi syafa’at),
maka mereka semua kemudian dimasukkan ke dalam surga. Kemudian aku
kembali menghadap Allah Subhanahu wa ta’ala untuk ketiga, keempat,
hingga aku berkata, “Tidak tersisa di dalam neraka kecuali orang-orang
yang telah ditetapkan di dalam al-Qur’an, dan orang-orang yang
ditetapkan kekal di dalamnya.” (Hadits diriwayatkan oleh Imam Bukhari (dan begitu juga Muslim, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah), dan di dalam riwayat yang lain oleh Imam Bukhari, dengan tambahan: Nabi saw bersabda: dikeluarkan dari api neraka, seseorang yang pernah berkata: laa ilaha ilallah
, dan di dalam hatinya terdapat kebaikan seberat biji jagung, dan
kemudian juga dikeluarkan dari api neraka, seseorang yang pernah berkata
laa ilaha ilallah dan di dalam hatinya terdapat kebaikan seberat biji gandum, dan juga dikeluarkan dari neraka seseorang yang pernah berucap laa ilaha ilallah dan di dalam hatinya ada kebaikan seberat biji sawi (atau seberat atom/dzarrah).
Hadits Ke – 37
Diriwayatkan dari Abu Hurairah
r.a., beliau berkata, telah bersabda Rasulullah saw, telah berfirman
Allah Subhanahu wa ta’ala, “Aku telam mempersiapkan bagi hambaku yang
shalih, surga yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar
oleh telinga, dan tidak pernah terlintas di benak manusia”, abu
hurairah selanjutnya berkata, maka bacalah jika kamu kehendaki: “seorangpun
tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam –
macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata”.[QS. As- Sajdah:17] (Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim serta Imam Tirmidzi dan Imam Ibnu Majah.)
Hadits Ke – 38
Diriwayatkan dari Abu Hurairah
r.a., bahwasanya Rasulullah saw bersabda, ketika Allah menciptakan surga
dan neraka, Dia mengutus Jibril untuk melihat neraka, dan kemudian
berfirman: Lihatlah apa yang ada di dalamnya, dan kenikmatan yang aku
janjikan kepada penghuninya di dalamnya. Rasulullah saw melanjutkan:
Kemudia Jibril datang ke surga dan melihat di dalamnya dan pada
kenikmatan yang disiapkan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala kepada para
penghuninya di dalamnya, kemudian Rasulullah saw mengatakan: kemudian
Jibril kembali kepada Allah Subhanahu wa ta’ala dan berkata, “Demi
kemulyaan-Mu, tidak seorangpun yang mendengar tentangnya, kecuali akan
memasukinya”. Kemudian Allah Subhanahu wa ta’ala memerintahkan untuk
menyelimuti/melingkupi surga dengan perkara-perkara yang dibenci
(berbagai kesulitan), kemudian Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman
(kepada Jibril): kembalilah ke surga, dan lihatlah apa yang telah aku
persiapkan untuk para penghuninya di dalamnya. Rasulullah saw
melanjutkan, “kemudian kembalilah Jibril ke surga, maka ketika dia
sampai di sana, benar-benar (surga) telah terlingkupi dengan berbagai
kesulitan, kemudia Jibril kembali menemui Allah Subhanahu wa ta’ala dan
berkata, ‘Demi Kemulyaan-Mu, aku benar-benar kuatir, bahwa tidak akan
seorangpun masuk ke dalamnya’. Kemudian Allah Subhanahu wa ta’ala
berfirman, ‘Pergilah ke neraka, dan lihatlah di dalamnya, dan perhatikan
terhadap apa yang aku persiapkan bagi para penghuninya’. kemudian
ketika Jibril sampai di neraka, dia melihat neraka terdiri dari beberapa
tingkatan, yang satu di bawah yang lain, kemudian dia kembali menemui
Allah Subhanahu wa ta’ala dan berkata, ‘Demi Kemulyaan-Mu, Tidak
seorangpun yang mendengar tentangnya akan memasukinya’. Kemudian Allah
Subhanahu wa ta’ala memerintahkan untuk menyelimuti/melingkupi Neraka
dengan syahwat/kesenangan, dan kemudian berfirman kepada Jibril,
‘Kembalilah ke Neraka’, kemudian Jibril pun kembali ke Neraka, dan
kemudian berkata, ‘Demi Kemulyaan-Mu, hamba benar-benar kuatir, tidak
seorangpun terbebas kecuali akan memasukinya’” (Hadits diriwayatkan
oleh at-Tirmidzi, dan beliau berpendapat hadits ini berdrajat hasan
shahih begitu juga diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Ibn Majah)
Hadits Ke – 39
Diriwayatkan dari Abi Sa’id
al-Khudri r.a., dari Nabi saw, beliau bersabda, “surga dan neraka
berdebat, kemudian neraka berkata: ‘bagianku (aku dimasuki) orang-orang
yang suka menindas dan sombong’, dan surga berkata, ‘bagianku
orang-orang yang lemah (dhu’afa) dan orang-orang miskin’, maka Allah
memberi keputusan diantara mereka, ‘Sesungguhnya engkau surga adalah
kasih sayangku, denganmu aku kasihi siapa saja yang aku kehendaki, dan
engkau neraka adalah adzabku, dengamu aku mengadzab siapa saja yang aku
kehendaki, dan bagi kamu berdua, akulah yang menentukan isinya’”. (Hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim, dan juga oleh Imam Bukhari dan Imam Tirmidzi)
Hadits Ke – 40
Diriwayatkan dari Abi Sa’id
al-Khudri r.a., beliau berkata, telah bersabda Nabi saw, sesungguhnya
Allah berfirman (kepada semua penduduk surga), “Wahai para penghuni
surga”, mereka menjawab, “Kami datang memenuhi panggilanmu wahai Tuhan
kami dan kebaikan ada dalam kekuasaan-Mu”, Allah berfirman, “Apakah
kalian Ridlo/puas (terhadap segala nikmat- Ku) ?”, mereka menjawab,
“apakah lagi yang membuat kami tidak ridlo wahai Tuhanku, sedangkan
engkau benar-benar telah memberikan nikmat yang tidak engkau berikan
kepada seorang lainpun dari makhlukmu”, kemudian Allah berfirman,
“maukah kalian aku berikan nikmat yang lebih baik dari itu semua?”,
mereka menjawab, “Wahai Tuhanku, nikmat yang mana lagikah yang lebih
utama dari nikmat itu semua?”, Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, “Aku
melimpahkan kepadamu keridloanku, maka tidak akan ada lagi kemurkaanku
pada kalian setelah ini, selamanya”. (Hadits diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan begitu juga oleh Imam Muslim dan Imam Tirmidzi.)